Review Mobil Proton Gen 2

Jakarta - Kehadiran Proton Gen 2 sempat memberi warna hatchback 5 doors Tanah Air. Walaupun, sebenarnya Gen 2 lebih pas dibilang liftback karena kaca belakang yang gabung dengan bagasi.

Belum lagi, fitur yang ditawarkan cukup menarik, contoh head unit pakai brand Blaupunkt yang terkenal kualitasnya. Belum lagi handling yang terkenal mantap lantaran dikembangkan bersama Lotus. Namun demikian, dikemas dengan harga terjangkau saat itu.  

Hanya saja populasinya tak sebanyak kompetitor, seperti Hyundai Avega. Kualitas material yang masih di bawah produk Jepang, keberadaan bengkel serta sebaran suku cadang yang masih minim, menjadi beberapa contoh kendala. Bengkel resmi pun hanya tersedia di beberapa kota besar di Indonesia, bahkan belum semua pulau terjamah. 

Enggak heran jika susah menemukan Gen 2 di daerah. Kendati demikian, pecintanya tetap ada seperti yang terwadahi dalam Komunitas Proton Persona Indonesia. Berminat ikut meminangnya? Lantaran sudah tak dijual lagi, saat ini hanya ada versi seken yang di pasaran ditawarkan kisaran Rp 75-85 juta tergantung kondisi. 

Namun sebelum meminang, ada baiknya simak artikel berikut, lengkap dari sejarah beredarnya di Indonesia, penyakit yang sering ditemukan, biaya perawatan sampai harga spare part-nya.  Paling enggak, kalau mau tampil stylish dan minim penyakit. Liftback yang satu ini bisa jadi pilihan menarik loh. Yuk mari! 













Sejarah

Proton Gen 2 hadir di negeri jiran sejak 2004, namun kedatangannya di Tanah Air baru 2007, karena kehadiran dealer Proton Edar Indonesia baru mantap di tahun itu. Kehadirannya di Indonesia cukup membuat pasar waktu itu melirik mobil Malaysia ini, karena bentuknya yang elegan menyerupai sedan, tetapi skema pajaknya mengikuti minibus yang lebih murah.

Hal tersebut dimungkinkan karena Gen 2 tergolong liftback, di mana saat bagasi terangkat, kaca belakang ikut, membuatnya dikategorikan sama seperti hatchback 5 pintu. Karena lokasi perakitannya yang dekat, Gen 2 dibuat di Malaysia dan diimpor utuh ke Indonesia. “Semua Proton diimpor secara CBU dari Malaysia,” jelas Paulina Sari, Public Relations PT. Proton Edar Indonesia (PEI).

Ketika pertama kali hadir, mesin yang digunakan adalah CamPro 4 silinder berkapasitas 1.597 cc, dengan output tenaga maksimum 110 dk pada putaran 6.500 rpm dan torsi 148 Nm pada 4.000 rpm. Disalurkan ke roda depan melalui transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan.

Harga jualnya waktu itu di bawah Rp 150 juta, tentunya jauh lebih murah dibanding kompetitornya dari Jepang. Namun alasan yang sama juga membuat kualitas interior Gen 2 dan fitur-fiturnya tidak bisa menyamai kelas seperti Toyota Vios dan Honda City, sehingga liftback ini lebih cocok bersaing dengan Hyundai Avega.

Urusan keselamatan, fitur Gen 2 cukup memadai, sebut saja dual airbags, ABS, EBD dan BA. Tampilannya juga tidak dapat diremehkan, bahkan sudah tersedia lampu kabut dan wiper belakang. Entertainment center juga cukup lengkap dengan CD dan MP3 Player dan slot USB lansiran Blaupunkt.

 Bagasinya yang luas layaknya sedan juga menjadi poin positif pengganti Proton Waja ini, dibanding hatchback dengan harga di kisarannya. Pada tahun 2008, PEI meluncurkan Gen 2 Persona, versi sedan dari Gen 2 liftback. Paling membedakan tentu pintu bagasi yang kacanya tidak ikut terangkat saat dibuka. 

Selain itu, fitur-fitur seperti body kit dan setir multifungsi juga melengkapi sedan yang ketika itu dijual mulai dari Rp 158 juta ini. Kemudian pada tahun 2010, versi facelift dengan tambahan IAFM (Intake Air-Fuel Module) dirilis, dengan perbedaan pada spoiler belakang, lampu depan baru, grille baru, cover mesin dan penyegaran pada sektor interior.

 Kini status impor Gen 2 ke Indonesia sudah dihentikan, digantikan dengan Persona yang terus disegarkan hingga tahun 2015. • 






Perawatan

Servis Proton Gen 2 termasuk sederhana, tidak membutuhkan special treatment. Cukup mengikuti servis rutin di bengkel Proton Edar resmi agar kondisi mesin tetap terjaga. “Anjuran dari Malaysia, servis rutinnya setiap 10 ribu km, tapi biasanya pengguna di Indonesia takut kondisi pemakaian yang lebih parah akibat macet, jadi banyak yang setiap 5 ribu km sekali,” jelas Toto Mustopa, Service Head Proton Edar Pondok Indah.

Hingga 10 ribu km pertama, tidak ada biaya yang dikenakan untuk servis di bengkel resmi. Selanjutnya, untuk servis km 10 ribu, 30 ribu, 50 ribu dan 70 ribu akan dikenakan biaya jasa Rp 326.700. Perawatan yang dilakukan mencakup penggantian oli mesin, filter oli, engine flush, pemberian pembersih injektor dan rem dan radiator coolant.

Setiap 5 ribu km (15 ribu, 25 ribu, 35 ribu dst), biaya jasa yang dikenakan hanya Rp 181.500. “Servis setiap 5 ribu km jasanya hanya dikenakan untuk analisa engine, jadi lebih murah,” lanjut Toto. Selain itu, diberikan juga cairan pemberih injektor dan rem.

Di km 20 ribu, 60 ribu dam 100 ribu, biaya jasa servis resmi mencapai Rp 423.600. Selain hal-hal di atas, diganti juga filter udara, filter bensin dan busi di interval ini. Sedangkan pada km 40 ribu, 80 ribu dan 120 ribu, biaya jasanya Rp 484.000 karena juga mencakup penggantian oli transmisi, cairan power steering dan cairan rem.

Masa garansi Proton Gen 2 berlaku hingga 3 tahun setelah pembelian. Artinya garansi Gen 2 yang kini berada di pasaran telah habis. •




 


Problem

Ada beberapa probelm  khas yang sering dialami pemakai Gen 2, namun kebanyakan lebih karena usia pakai dan teknis perawatan. Pertama ialah munculnya suara berisik saat mesin masih dingin dari area mesin, yang ternyata berasal dari IAFM (Intake Air-Fuel Module).

“Terjadi karena motor elektriknya sudah bermasalah, jadi mesti diganti,” terang Rinaldi Eka Putra, Service Advisor Proton Edar Pondok Indah. Masih menurutnya, kerusakan ini tak bisa ditebak terjadi kapan, karena sebuah sistem elektronik yang usianya tak bisa dipastikan.

Jika rusak, maka terpaksa ganti seharga Rp 5,165 juta. Mahal? Maklum IAFM jadi satu (assy) dengan intake manifold!  Problem  kedua yang kadang menjangkiti Gen 2 adalah overheat. “Terjadi karena extra fan mati dan perawatan radiator tak mengikuti saran bengkel,” lanjut Rinaldi. 

Pria berperawakan kurus tinggi ini menyarankan agar saat servis minta dicek kondisi extra fan serta rajin cek radiator. Power window macet jadi masalah berikutnya, cirinya kadang susah naik atau turun. “Bisa disebabkan motor atau switch yang memang sudah rusak, atau hanya karet channel yang kotor,” papar Rinaldi. 

Jika motor rusak, siapkan dana Rp 425 ribu untuk penggantian. Jika kotor maka cukup dibersihkan. Audio steering switch ngaco jadi problem berikutnya yang sering dialami pemakai Gen 2. Cirinya ketika dipencet, maka head unit tak merespon.

Hal ini bisa diakibatkan hanya karena kotor, sehingga harus dibongkar dan PCB dibersihkan, tapi ada pula kemungkinan rangkaian saklar telah rusak dan harus diganti. Harganya sekitar Rp 600 ribu! •

Harga part Original

Harga Parts (original) 
Oli Mesin Rp 344.000 
Oli Transmisi (Manual)  Rp 186.000 
Oli Trasnisi (Matic)  Rp 475.000 
Filter Oli Rp 44.000 
Filter Udara Rp 140.000 
Filter Bensin Rp 126.000 
Busi Rp 108.000/4 buah 
Injector Cleaner Rp 187.000 
Brake Cleaner Rp 66.000 
Minyak Rem Rp 94.000 
Oli Power Steering Rp 95.000 
Radiator Coolant Rp 90.000 
Sumber: Proton Edar Pondok Indah. PT. Proton Motor Indonesia, telp: 021-7265567
Jl. Sultan Iskandar Muda No.89, Arteri Pondok Indah – Jakarta Selatan 12240



Spare Part

Mengingat Proton Gen 2 ini sudah berumur antara 5-8 tahun, maka cukup banyak part yang telah aus dan mesti diganti. Dan mayoritas komponen hanya ada di bengkel resmi. “Untuk semua spare parts untuk mobil ini diimpor langsung dari Malaysia,” jelas Abdul Gofur, Kepala Bagian Spare Part di Proton Edar Pondok Indah. 

Serunya, meskipun semua masih diimpor dari negara tetangga, harga yang ditawarkan tidak mahal. Penggantian sokbreker misalnya, harganya dipatok Rp 694 ribu/piece untuk depan. Sementara sokbreker belakang harganya Rp 587 ribu/piece. Terjangkau kan. 

Sedangkan untuk oli mesin pakai Petronas Syntium 800 SM 10W-40 dibanderol Rp 344 ribu/4 liter, dan untuk harga oli filter dipatok Rp 44 ribu. Jika butuh slow moving yang tak tersedia stoknya, bengkel resmi pun bisa langsung order ke Malaysia dan dijanjikan datang sekitar 2 hari. • 

Data Spesifikasi
Mesin: CAMPRO IAFM 4 Silinder
DOHC 16V 
Output Maksimum: 110 dk/6.000 rpm 
Torsi Maksimum: 148 Nm/4.000 rpm 
Transmisi Manual: 5 Percepatan, 
Otomatis 4 Percepatan 
Kapasitas Fuel Tank: 55 Liter 
Power Steering: Hidrolis 
Suspensi - Depan / Belakang: MacPherson Strut dengan Stabilizer / MultiLink dengan Stabilizer Bar 
Rem - Depan / Belakang: Ventilated Disc / Solid Disc 
Ban & Pelek: 195/55 R15, Alloy Panjang x Lebar x Tinggi (mm): 4310 x 1725 x1435 
Wheelbase: (mm)2.600 
Berat (kg): 1190 (M/T) & 1220 (A/T) 

Komentar