Saat ini banyak orang ingin belajar aquaponik tetapi tidak tahu caranya. Oleh karena itu, kita akan bersama-sama belajar berdasarkan pengalaman saya. Aquaponik adalah teknik bercocok tanam yang menggabungkan aquaculture dan hidroponik. Aquaculture adalah pemeliharaan ikan dalam kolam sedangkan hidroponik adalah teknik menanam tanaman tanpa media tanah. Penggabungan keduanya menjadi aquaponik.
Prinsip kerja aquaponik adalah mengalirkan air dari dalam kolam ikan ke media tempat menanam. Setelah mengairi tanaman, air akan kembali lagi ke kolam. Demikian seterusnya. Air dari kolam ikan yang kotor dan kaya akan bahan organik akan diserap oleh tanaman dan air yang kembali ke dalam kolam akan menjadi jernih.
Ada beberapa model aquaponik yang dikenal di dunia ini :
Pertama, sistem RAFT. Sistem raft ini adalah tanaman diletakkan langsung diatas air sehingga akar tanaman mengambang di air. Tentunya ikannya di tempatkan di kolam yang berbeda. Jika tidak, akar tanaman akan habis dimakan ikan.
Kedua, sistem EBB & FLOW. Sistem ini bekerja dengan memakai alat yang bernama bell siphone. Alat ini berfungsi mengeluarkan air dari media tanam ketika air sudah memenuhi media tanam.
Ketiga, sistem NFT (Near Film Technique). Sistem ini bekerja dengan cara mengaliri tanaman dengan lapisan tipis air. Mirip seperti sistem raft, sistem ini tidak memakai media tanam dan akar menyentuh lapisan tipis air yang mengalir.
Demikian sekilas tentang aquaponik, pada kesempatan selanjutnya akan dibahas kelebihan dan kekurangan masing-masing sistem.
Terima kasih telah membaca blog ini.
Komentar
Posting Komentar