Jenis Kambing Populer

Kambing Capra aegagrus hircus termasuk salah satu hewan ternak yang paling awal dijinakkan oleh manusia. Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa Ibex Bezoar (Capra aegagrus aegagrus) sejenis kambing bertanduk pedang dari pegunungan Zagros di sepanjang perbatasan Turki, Iran dan Irak merupakan nenek moyang kambing modern.
Ibex Bezoar mulai dijinakkan manusia sejak 10.000 tahun yang lalu untuk diambil daging, susu, kulit dan bulunya saat manusia mulai menetap setelah sebelumnya hidup dengan cara berburu dan meramu bahan makanan.
Ibex Bezoar mudah dikenali dari tanduk pejantannya yang pipih melengkung ke belakang sepanjang 1,5 meter. Berat Ibex Bezoar berkisar antara 30-60 kg. Saat ini dikenal sekitar 300 varietas kambing yang tersebar di seluruh dunia.
Kambing peliharaan sejatinya bukan satwa asli Indonesia. Hewan ini diduga didatangkan dari India melalui jalur perdagangan beberapa abad silam. Varietas kambing yang hidup di Indonesia umumnya berukuran kecil dengan bobot berkisar antara 20-30 kg dan tinggi Gumba (bahu) 50-65 cm. Salah satu varietas kambing yang tersebar luas di Indonesia adalah Kambing Kacang.
Satu-satunya jenis kambing asli Indonesia adalah Kambing Hutan SumateraCapricornis sumatraensis yang hidup liar di belantara Sumatera. Kambing ini berukuran besar dengan berat badan antara 50-140 kg, panjang 140-180 cm dan tinggi bahu 84-95 cm. Kambing ini termasuk satwa endemik langka yang dilindungi undang-undang.
Daging kambing termasuk bahan pangan yang cukup popular di Indonesia. Menjelang hari raya Idul Adha, permintaan hewan ternak untuk kebutuhan kurban semakin meningkat. Selain Sapi dan domba, Kambing merupakan hewan ternak yang paling populer untuk dijadikan sebagai hewan kurban.
Gambar 1. Kriteria kambing Kurban.
Berbeda dengan kambing biasa yang di potong untuk konsumsi sehari-hari, kambing yang digunakan sebagai hewan Kurban harus berkualitas baik dan memenuhi beberapa kriteria. Diantaranya adalah: sudah berumur satu tahun atau lebih, mata tidak buta total atau buta sebelah, telinga tidak terpotong lebih dari sepertiga, gigi tidak ompong, kaki tidak pincang, tidak gila, betina tidak sedang hamil, tidak kurus, ekor tidak terpotong lebih dari sepertiga, sehat dan tidak berpenyakit.
India dan Pakistan termasuk negara asal hewan ternak utama seperti Sapi, Domba dan Kambing. Ternak penghasil daging dan susu banyak diseleksi dan dibudidayakan di kedua negara ini selama berabad-abad. Masing-masing daerah, negara bagian atau suku memiliki varietas ternaknya sendiri-sendiri sehingga penamaan varietas ternak biasanya disebut berdasarkan daerah asalnya.
Di India dan Pakistan, kambing untuk hewan kurban dipelihara secara khusus. Saat Idul Adha semakin dekat biasanya diadakan kontes untuk menentukan hewan kurban terbaik. Berbagai jenis Sapi, Kambing dan Domba ditimbang dan diukur untuk menentukan individu yang berukuran paling besar, berbobot badan paling berat dan memiliki penampilan paling menarik. Hewan yang menjadi juara akan memiliki harga jual yang melonjak tinggi.
Ternak yang menjadi juara biasanya adalah ternak super yang berfisik tinggi besar dengan bobot maksimal. Ternak juara ini umumnya dijual untuk hewan kurban dengan kategori premium berharga puluhan juta rupiah atau dijadikan indukan untuk menghasilkan bibit unggul.
Berikut ini adalah beberapa varietas kambing super dengan bobot pejantan di atas 50 kg dari berbagai negara yang sangat baik untuk dijadikan sebagai hewan kurban.
ANGLO-NUBIAN
Varietas Anglo-nubian pertama kali dikembangkan di Inggris pada awal abad ke 20. Berasal dari kawin silang antara kambing lokal dengan kambing dari India, Pakistan, Timur Tengah dan Afrika Utara.
Gambar 2. Kambing Anglo-nubian. Kambing muda (kiri atas).Betina galur murni (kanan atas). Pejantan (kanan bawah). Betina dewasa (kiri  bawah).
Anglo-nubian termasuk jenis kambing dwiguna (dual purpose) penghasil susu dan daging berukuran besar. Rata-rata berat pejantan mencapai 60-79 kg dengan tinggi bahu 89 cm. Sedangkan berat betina antara 50-61 kg dengan tinggi bahu 71 cm. Bobot Anglo-nubian ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan kambing kacang lokal di Indonesia yang beratnya berkisar antara 20-30 kg sehingga sangat cocok dijadikan hewan kurban.
Tetua asal yang campur aduk dari banyak jenis indukan membuat warna kambing Anglo-nubian sangat bervariasi. Umumnya berwarna campuran antara hitam, coklat dan putih. Anglo-nubian asli memiliki hidung cembung, punggung sedikit melengkung dengan warna hitam dan coklat yang dominan. Populasi galur murni Anglo-nubian tergolong jarang.
Anglo-nubian cukup toleran terhadap suhu panas sehingga banyak dibudidayakan di berbagai belahan dunia. Saat ini populasi Anglo-nubian telah tersebar di 60 negara. Varietas ini termasuk salah satu jenis kambing paling populer di Amerika Serikat.
BEETAL
Beetal termasuk salah satu varietas kambing paling popular di India dan Pakistan. Kambing ini berasal dari negara bagian Punjab dan Haryana. Sering pula disebut varietas Amritsari. Termasuk penghasil susu dan daging berukuran besar. Rata-rata berat jantan berkisar antara 45-60 kg dengan panjang tubuh 85 cm dan tinggi bahu 92 cm. Sedangkan berat betina berkisar antara 35 kg-40 kg dengan panjang tubuh 70 cm dan tinggi 77 cm.
Gambar 3. Kambing Beetal.
Beetal yang dipelihara secara khusus untuk hewan kurban dapat mencapai berat lebih dari 150 kg. Bahkan, seekor kambing Beetal milik Farrukh Ijaz bernama Gujjar berhasil memenangi kontes ternak kurban tahun 2016 di Pakistan dengan berat 296 kg. Bobot kambing juara ini setara dengan berat rata-rata sepuluh ekor kambing kacang atau setara dengan berat seekor Sapi Bali di Indonesia. Dengan demikian, Beetal sangat cocok dijadikan sebagai hewan Kurban.
Beetal memiliki postur tinggi semampai dengan kaki jenjang. Tanduk pipih melengkung ke belakang. Pada sebagian individu, tinggi kepala kambing Beetal bahkan dapat menyamai tinggi orang dewasa. Tulang punggung melekung dengan posisi pinggul lebih tinggi. Warna umumnya dominan hitam dengan sedikit warna putih. Beetal merupakan salah satu tetua dari banyak varietas kambing lainnya di India dan Pakistan.
Gambar 4. Beetal juara dengan bobot lebih dari 200 kg.
Rata-rata produksi susu Beetal sebesar 180 liter per periode laktasi (185 hari). Jumlah ini hanya sedikit di bawah produksi susu kambing Jamunapari yang mencapai 205 liter per periode laktasi (192 hari). Namun, Beetal memiliki daya adaptasi yang lebih baik pada berbagai kondisi lingkungan berbeda. Beetal juga dikenal sebagai penghasil kulit kambing dengan kualitas baik.
BOER, BLACK BOER, KALAHARI RED DAN SAVANNA
Kambing Boer pertamakali dikembangkan oleh para petani/peternak pada awal tahun 1900-an sebagai ternak penghasil daging di Afrika Selatan. Dalam Bahasa Belanda “Boer’ berarti petani. Bersama dengan Kalahari Red, kambing Boer merupakan salah satu varietas kambing pedaging terbaik dan paling populer di dunia.
Kambing Boer diduga berasal dari kambing lokal yang dipelihara oleh suku Namaqua, Saan dan Foku yang disilangkan dengan kambing berdarah India dan Eropa. Kambing ini kemudian mengalami seleksi ketat hingga menjadi kambing pedaging yang efisien dan ekonomis sebagaimana yang kita kenal pada saat ini.
Pertumbuhan Kambing Boer tergolong sangat cepat dibandingkan varietas lainnya. Kualitas karkas yang dihasilkan juga sangat baik. Memiliki tingkat kesuburan yang tinggi dan mudah berkembang biak. Kambing Boer juga tahan terhadap penyakit. Sifatnya tangguh, jinak, mudah dipelihara dan dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan semi gurun yang panas.
Kambing Boer memiliki postur pendek gempal, padat berisi. Seluruh tubuh berwarna putih kecuali pada bagian kepala hingga leher berwarna coklat gelap dengan batas yang jelas. Varian lain yang didominasi warna hitam dikenal sebagai Black Boer. Kulit muka dan leher tebal berlipat-lipat. Tanduk pipih melengkung ke belakang. Pejantan berjenggot panjang dan lebat. Bagian tengah muka antara kedua mata hingga hidung berwarna putih.
Meskipun tak sebesar kambing Beetal atau Chisthti, kambing Boer dapat mencapai kisaran berat antara 75-90 kg pada jantan dan 45-55 kg pada betina sehingga sangat baik jika dijadikan sebagai kambing Kurban.
Gambar. 5. Kambing Boer (kiri atas), Kalahari Red (kanan atas), Black Boer (kanan bawah) dan Savanna (kiri bawah).
Selain, Boer dan Black Boer, Afrika Selatan juga dikenal memiliki kambing pedaging yang memiliki postur serupa bernama Savanna dan Kalahari Red. Savanna merupakan varian dari kambing Boer yang nyaris seluruh tubuhnya berwarna putih termasuk bagian leher dan muka.
Berbeda dengan Black Boer dan Savanna, Kalahari Red merupakan varietas kambing tersendiri. Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa Kalahari Red berasal dari tetua yang berbeda dengan kambing Boer.
Kalahari Red termasuk kambing pedaging berukuran besar yang menjadi komoditas ternak paling penting di Afrika Selatan. Postur tubuh menyerupai kambing Boer dengan warna merah karat. Warna ini merupakan adaptasi untuk menyamarkan diri terhadap hewan predator di gurun Kalahari yang menjadi habitat kambing ini.
Kalahari Red memiliki postur sedikit lebih besar dibandingkan dengan Boer, Black Boer dan Savanna. Berat pejantan berkisar antara 75-115 kg dan betina 55-75 kg. Kalahari Red juga lebih tahan terhadap suhu panas, iklim kering dan jarang air. Karakternya sangat tangguh, aktif dengan insting berkelompok dan kewaspadaan yang tinggi serta tahan terhadap penyakit. Daya jelajah dan pergerakan kambing ini juga sangat tinggi.
Pertumbuhan Kalahari Red tergolong pesat dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Daging Kalahari Red juga lebih lembut dan enak dibandingkan dengan kambing Boer sehingga lebih disukai konsumen di Afrika Selatan. Bobot yang tinggi dan rasa daging yang enak menjadikan Kalahari Red sangat cocok dijadikan sebagai hewan Kurban.
CHISHTI
Kambing ini berasal dari distrik Chistiya, sebelah barat kota Faisalabad di Propinsi Sahiwal Pakistan. Postur tubuhnya sangat tinggi dengan kaki jenjang menyerupai kambing Beetal sehingga para ahli ternak meyakini bahwa kambing ini merupakan hasil persilangan kambing Beetal dengan kambing lain yang belum diketahui.
Tanduk pipih melengkung ke belakang dengan telinga panjang terkulai menggantung. Hidung cembung dengan mata abu-abu kebiruan. Warna tubuh umumnya putih terutama di bagian sekitar perut dan dada dengan totol-totol coklat. Bagian telinga, mulut sebagian muka, dan kaki berwarna kecoklatan.
Gambar 6. Kambing Chishti
Chisti termasuk salah satu varietas kambing paling misterius di Pakistan karena minimnya informasi yang dapat diketahui tentang kambing ini. Warna dan postur kambing Chishti mirip varietas Makhi Chenna yang lebih umum dan dikenal. Pada sebuah kontes di kota Faisalabad pada bulan November 2008, seekor kambing Chishti meraih juara kedua dengan berat badan 230 kg.
Dibandingkan varietas lainnya, populasi kambing Chishti termasuk sedikit dan jarang ditemukan. Namun, mengingat posturnya yang sangat menjanjikan, varietas ini layak dikembangkan sebagai hewan Kurban, indukan untuk kawin silang atau kambing penghasil daging unggulan.
DEERA DIN PANAH
Dera Din panah termasuk varietas kambing penghasil susu yang unik dari Distrik Multan dan Muzaffargarh di Propinsi Punjab, Pakistan. Kambing ini memiliki ukuran tubuh sedang hingga besar dengan berat pejantan berkisar antara 50-60 kg dan betina 35-40 kg.
Gambar 7. Kambing Deera Din Panah.
Deera Din Panah termasuk kambing yang tangguh dan mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan berbeda. Berbulu panjang terutama di sekitar kaki. Telinga dan tanduk panjang dan terpuntir/spiral (twisted). Warna tubuh umumnya hitam. Produksi susu 1,3-2,5 liter per hari. Produksi bulu fiber 1-1,2 kg/tahun. Populasinya cukup banyak di Pakistan. Selain susunya, kambing ini dipelihara untuk diambil bulu wol atau fibernya.
Bobot yang cukup berat juga memungkinkan kambing Dera Din Panah untuk dijadikan sebagai kambing penghasil daging atau hewan kurban. Memelihara kambing multiguna ini bisa menguntungkan karena kita dapat memperoleh susu, bulu wol (fiber), kulit dan dagingnya.
GULABI
Gulabi atau Rajanpuri termasuk salah satu varietas kambing pedaging sekaligus kambing kontes yang populer di Pakistan. Warna tubuh putih bersih dengan campuran warna merah jambu terutama pada bagian hidung, mulut, telinga dan ekor. Kadang warna tubuh bercampur dengan totol-totol abu-abu yang samar. Telinga terkulai panjang dan melebar. Dalam bahasa Urdu, Gulabi berarti merah jambu atau pink.
Gambar 8. Kambing Gulabi
Berbeda dengan Beetal, postur Gulabi Gempal dan memanjang dengan berat pejantan mencapai 45-65 kg dan betina 40-50 kg. Kambing Gulabi sering dipelihara secara khusus untuk dijadikan hewan kurban atau hewan kontes. Berat kambing ini dapat mencapai 200 kg.
JAKHRANA
Berasal dari distrik Jakhrana negara bagian Rajashtan, India. Kambing ini tersebar pada berbagai macam kondisi lingkungan dengan suhu berkisar 19-32 derajat Celcius.
Gambar 9. Kambing Jakhrana.
Jakhrana termasuk varietas kambing berukuran besar. Jantan umumnya mencapai berat 58 kg dengan panjang 84 cm dan tinggi bahu 91 cm. Sedangkan betina memiliki berat 45 kg dengan panjang 78 cm dan tinggi (79 cm).
Kambing Jakhrana memiliki warna dominan hitam dengan warna putih pada bagian moncong dan telinga. Moncong pendek dan tidak terlalu cembung. Daun telinga pendek. Tanduk pipih melengkung ke belakang kepala. Populasi kambing ini cukup umum. Bobot badannya yang cukup berat memungkinkan kambing ini dijadikan sebagai hewan Kurban.
JAMUNAPARI
Jamunapari atau jamnapari termasuk salah satu kambing dwiguna penghasil susu dan daging terbaik di Asia. Nama Jamunapari berasal dari sungai Jamuna (Jamuna Par) di Negara bagian Uttar Pradesh, India. Jenis kambing super ini di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Kambing Etawa.
Di negara asalnya, Jamunapari tersebar di distrik Agra, Mathura dan Etawa di Uttar Pradesh dan distrik Bhind dan Morena di Madhya Pradesh. Galur murni berasal dari distrik Etawa.
Kambing Jamunapari berukuran besar. Jantan dapat mencapai berat 90-125 kg dengan panjang 77 cm dan tinggi bahu 90-127 cm. Berat betina mencapai 40-60 kg dengan panjang 75 cm dan tinggi 85-92 cm. Postur tubuh tinggi, panjang dengan kaki jenjang.
Ciri khas dari kambing Jamunapari asli (pure bred) adalah struktur hidung yang sangat melengkung seperti paruh burung kakatua. Telinga panjang, tipis dan melengkung. Ekor pendek dan melengkung ke atas. Ada bercak coklat di bagian mulut dan leher. Tidak boleh ada bercak atau corak berwarna hitam di bagian kepala. Bagian belakang paha atas hingga paha bawah ditumbuhi rambut-rambut yang panjang dan lebat. Jamunapari dapat hidup di berbagai kondisi iklim dengan suhu berkisar antara 19-33 derajat Celcius.
Gambar 10. Kambing Jamunapari. Ras Jawa Randu (kiri atas). Jamunapari asli (kanan atas). Ras PE Kaligesing (kanan bawah). Ras PE Senduro (kiri bawah).
Berbeda dengan kambing yang pada umumnya merumput di permukaan tanah (grazer), Jamunapari lebih suka memakan dedaunan yang tumbuh jauh di atas permukaan tanah (browser) seperti daun-daunan yang tumbuh di semak, perdu dan pohon serta bagian atas rumput yang tumbuh tinggi.
Sebagai kambing dwiguna, produksi susu kambing Jamunapari tergolong baik dengan rata-rata perhari mencapai sekitar 1,2 kg- 2 kg atau setara 205 kg per 192 hari per periode laktasi. Di Indonesia, kambing Jamunapari sukses disilangkan dengan kambing lokal dan memperbaiki kualitas daging dan produksi susu kambing lokal.
Ras pertama hasil persilangan kambing Etawa disebut Peranakan Etawa (PE) atau Ras Kaligesing. Ras ini berasal dari hasil persilangan Kambing Etawa jantan berwarna putih dengan kambing Benggala betina berwarna hitam asal Bangladesh. Ras Kaligesing banyak ditemukan di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah dengan ciri kepala, leher, sebagian dada dan kaki berwarna hitam dengan seluruh badan berwarna putih. Bulu-bulu tubuh lebih panjang.
Ras kedua disebut Ras Senduro dengan postur mirip Etawa namun lebih gempal dengan tubuh termasuk kepala dan leher seluruhnya berwarna putih. Telinga lebih lebar. Ras ini berasal dari persilangan kambing Etawa dengan kambing lokal Menggolo.
Ras ketiga dikenal sebagai kambing Jawa Randu yang merupakan hasil persilangan antara kambing Etawa atau peranakan Etawa dengan kambing kacang. Ciri fisik kambing ini lebih menyerupai kambing kacang namun dengan postur lebih besar, hidung lebih cembung dan produksi susu lebih banyak.
JATTAN
Jattan adalah varietas kambing perah dan pedaging asal Distrik Mirpur Khas yang berbatasan dengan Gurun Thar di Propinsi Sindh, Pakistan. Kambing ini umumnya dipelihara oleh Suku Jats yang dikenal sebagai peternak unta.
Kambing Jattan berukuran besar dengan kaki jenjang. Berat badan jantan dapat mencapai 60-78 kg. Sedangkan betina 40-50 kg. Warna tubuh bervariasi merah, coklat atau hitam. Sepintas warna kambing ini mirip dengan kambing kacang di Indonesia.
Salah satu ciri khas kambing ini adalah bagian telinga dan muka yang berwarna putih atau memiliki bercak putih. Hidung cembung. Tanduk melengkung pendek dan pipih ke arah belakang kepala. Telinga berukuran sedang dan menggantung. Pejantan memiliki lingkaran warna hitam mengelilingi bahu hingga dada.
Gambar 11. Kambing Jattan.
Habitat kambing Jattan berada di sekitar gurun sehingga kambing ini dikenal memiliki daya tahan yang baik terhadap kekeringan dan suhu tinggi. Kambing ini juga tahan terhadap kondisi lingkungan dan kualitas makanan yang kurang baik.
Sebagai kambing dwiguna, produksi susu kambing Jattan tergolong baik, berkisar antara 1,5-3 liter perhari atau 225 liter per periode laktasi (130 hari). Ukuran yang cukup besar membuat kambing ini cocok dijadikan kambing kurban atau indukan untuk meningkatkan kualitas kambing lokal.
KAMORI
Kamori dikenal sebagai kambing dengan corak warna tubuh yang indah dan populer sebagai kambing kontes. Sejatinya kambing ini merupakan ternak dwiguna penghasil susu dan daging. Kamori berasal dari distrik Dadu, Larkana dan Nawabshah di Propinsi Sindh, Pakistan.
Postur Kamori tergolong besar dengan kaki jenjang. Berat jantan umumnya sekitar 50-60 kg. Sedangkan betina 40-50 kg. Punggung melengkung dengan pinggul tinggi. Telinga panjang jatuh menjuntai. Ekor tegak dan melengkung ke depan. Tanduk pendek, pipih,terpilin dan tumbuh ke belakang.
Gambar 12. Kambing Kamori
Pola warna Kamori tergolong unik. Warna dasar dominan hitam dengan bulatan atau totol besar berwarna coklat muda, coklat kekuningan, coklat kemerahan, coklat gelap dan sedikit totol atau bagian berwarna putih menyebar di seluruh tubuh.
Produksi susu berkisar antara 1,8-2,2 liter/hari. Kamori berdarah murni dengan corak menarik tergolong langka dan berharga mahal. Sebagian besar Kamori dipelihara untuk susu dan dagingnya. Di Pakistan, Kamori juga kerap dijadikan sebagai hewan Kurban.
PATERI
Pateri tergolong kambing dwiguna penghasil susu dan daging asal Distrik Sanghar, Tando Adam dan Shahadpur, Pakistan. Kambing ini mudah dikenali dari warna tubuhnya yang didominasi warna putih dan coklat gelap.
Postur tinggi dengan kaki jenjang. Kepala dan telinga berwarna coklat gelap, Moncong dan hidung berwarna merah jambu dengan bercak putih. Tanduk pendek, pipih dan terpuntir. Telinga panjang, agak lebar dan terkulai.
Gambar 13. Kambing Pateri
Pateri berukuran besar dengan bobot pejantan dapat mencapai 60-70 kg. Sedangkan betina antara 40-50 kg. Produksi susu 1-2 liter per hari. Populasi hewan ini gukup umum di Pakistan dan kerap digunakan sebagai hewan Kurban atau di potong untuk kebutuhan Aqiqah.
SIROHI
Kambing ini berasal dari distrik Sirohi, Negara bagian Rajashtan India. Sirohi termasuk jenis kambing pedaging. Postur tubuh tinggi, ramping dengan kaki jenjang.
Punggung melengkung dengan pinggul tinggi. Telinga panjang, terkulai. Tanduk pipih, pendek dan melengkung ke belakang. Hidung cembung. Ekor tegak dan tidak melengkung. Bulu-bulu tebal tumbuh di belakang paha. Warna dominan hitam dengan bulatan besar atau totol kecil berwarna coklat muda.
Gambar 14. Kambing Sirohi
Sirohi berukuran besar. Bobot jantan dapat mencapai 51 kg dengan panjang tubuh 80 cm dan tinggi bahu 86 cm. Bobot betina mencapai 40 kg dengan panjang 61 cm dan tinggi 68 cm. Tubuh kompak, warna dominan coklat dengan bercak hitam.
Sirohi kurang cocok dijadikan kambing perah karena hanya menghasilkan 0,5-0,7 liter susu per hari. Sirohi memiliki daya tahan yang tinggi terhadap iklim kering dan suhu panas. Pertumbuhan kambing ini relatif cepat. Sirohi dewasa pada umur 18 bulan.

Komentar