Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah





Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah – Ada banyak sekali jenis jamur Tiram (Pleurotus ostreatus), mulai dari abu-abu, tiram putih, cokelat dan juga emas. Masing-masing tentunya punya keunikan sendiri. Selain itu, jamur tiram sekarang bukan lagi bisnis yang asing di telinga.
Kebutuhan akan jamur Tiram ini selalu tinggi karena disukai semua kalangan masyarakat. Bahkan kreasi makanan dari bahan jamur ini juga semakin banyak saja.
Nah, bila Anda tertarik untuk memulai usaha budidaya jamur tiram, ada baiknya Anda memperhatikan hal mendasar tentang cara budidaya jamur tiram untuk pemula berikut ini:

Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah

1. Memilih Bibit Jamur Tiram yang Baik

Pilihlah hanya bibit jamur yang baik agar jamur Tiram yang dihasilkan pun nantinya akan baik.  Ada banyak petani jamur Tiram yang tidak memperhatikan hal ini yang akhirnya menyebabkan miselium tidak tumbuh seperti yang seharusnya sehingga panen jamur Tiram pun tidak sesuai harapan.
Untuk mendapatkan bibit jamur Tiram terbaik, kita bisa melakukan dua cara ini:
  • Membibitkan sendiri bibit murni hingga mendapatkan bibit F1
  • Membeli dari instasi penyedia bibit jamur Tiram yang terpercaya
Namun, bila kita masih pemula disarankan untuk membeli saja bibit jamur Tiram yang akan dibudidayakan.
  • Pilih bibit jamur tiram dengan BER sekitar 75%
  • Pastikan miselium berwarna putih dan telah tumbuh penuh merata dimedia tumbuh nya
  • Pastikan tanggal pembuatannya belum kadaluarsa
  • Berkonsultasi dengan petani jamur tiram yangg sudah berhasil

2. Tahap Pembuatan Media untuk Pertumbuhan Jamur



Secara umum, media tempat pertumbuhan jamur tiram adalah dengan menggunakan baglog. Baglog ini terbuat dari bekatul, grajen (serbuk gergaji) dan kapur. Campuran tiga bahan inilah yang nantinya bisa mengeluarkan jamur tiram.
Cara membuat baglog sendiri harus memperhatikan perbandingan grajen dan bekatul. Perbandingannya adalah 100 kg grajen dan 10 kg bekatul, serta 1-2 kg kalsium atau kapur. Kemudian ikuti petunjuk berikut:
  • Kesemua bahan ini diaduk rata. Jangan lupa tambahkan air sekitar 60% dari berat bahan.
  • Tutup adukan. Bisa Menggunakan terpal atau plastik.
  • Gunakan plastik ukuran 17×30/20×35/15×30, lalu isi dengan adonan tadi. Ingat, komposisinya juga harus padat.
  • Umumnya baglog ukuran kecil yang sudah diisi adonan bisa mencapai berat 1,8 kg.

3. Fermentasi Media Tumbuh Budidaya Jamur Tiram

Langkah ini cukup penting dilakukan sebelum kita menanam jamur Tiram. Dengan membuat media tumbuh jamur Tiram dengan proses fermentasi, maka hasil jamur yang akan dipanen juga akan memuaskan. Selain itu, proses ini juga akan membunuh jamur liar lain yang berpotensi mengganggu pertumbuhan jamur Tiram
Caranya cukup mudah, diamkan media tumbuh tersebut (lihat poin 2) selama kurang lebih 5 – 10 hari. Hal ini bertujuan agar proses pelapukan atau pengomposan pada material tanah sudah terjadi.
Pada proses ini, suhu udara di sekitar medi tumbuh jamur akan meningkat hingga 70 derajat celcius. Dan kita perlu melakukan proses perataan material tanah dengan cara membolak-balikkan material tanah tersebut di semua sisi. Jika baglog sudah berwarna cokelat kehitaman, ini berarti media tumbuh jamur Tiram sudah siap.

4. Sterilisasi Baglog Jamur Tiram

  • Selanjutnya adalah proses sterilisasi baglog jamur tiram. Yang pasti Anda akan membutuhkan beberapa drum.
  • Drum pertama, isi drum dengan air sekitar 30-50 cm dari dasar drumnya. Kemudian panaskan air dalam drum sampai mengeluarkan uap. Jangan lupa drum ditutup yang sudah dilubangi lalu diisi selang besar untuk dihubungkan dengan drum ke-dua.
  • Aliran uap masuk ke drum ke-dua dari bawah. Kemudian bagian atas ditutup dengan pengencang dari besi yang diberi lubang untuk dihubungkan dengan drum ke-3.
  • Drum ke-3 berisi media juga dan prosedurnya sama seperti langkah di atas.
  • Sampai pada drum terakhir harus pada plastik yang diikat dengan tali tambang. Jangan menggunakan besi karena berpengaruh besar pada tekanan.
Cara diatas dikenal dengan sistem steriliasi chanel. Cara ini lebih hemat bahan bakar. Ketika suhu media sudah mencapai 60 derajat celcius. Diamkan selama 6 jam dan dingin secara natural. Kalau suhu sudah menunjukkan 40-45 C, buka tutup yang terakhir dan bawa media ke rak.

5. Proses Inokulasi Baglog Jamur Tiram

Setelah proses sterilisasi baglog jamur Tiram selesai dilakukan, selanjutnya pindahkan baglog tersebut ke tempat inokulasi, biarkan selama 1×24 jam agar kembali ke suhu normal. Pastikan bahwa sirkulasi udara di tempat tersebut berjalan dengan baik untuk mencegah baglog tercemar bakteri atau spora pathogen.
Ini adalah tahap-tahap pengisisan bibit ke dalam baglog:
  • Siapkan botol bibit F3, lalu semprot dengan alkohol. Selanjutnya mulut botol sebentar dengan api spiritus sampai sebagian kapas terbakar, lalu matikan api tersebut
  • Buka kapas penyumbat botol, lalu aduk dengan benda yang sudah disterilkan di atas api
  • Pindahkan bibit dari botol ke dalam baglog hingga sebatas leher baglog tersebut, sekitar 10 gr bibit. Tutup kembali baglog tersebut dengan kapas.

6. Masa Inkubasi Jamur Tiram

Pada tahap inkubasi, jamur tiram harus diletakkan pada suhu ruang dengan rentang 22-28 derajat selsius. Kelembapan yang dibutuhkan yaitu 60-70%. Masa inkubasi ini berlangsung selama beberapa minggu sampai tumbu miselium.
Kalau miselium ini sudah muncul, tutup pada jamur dibuang dan biarkan terbuka. Jangan lupa semprot jamurnya setiap hari untuk menjaga kelembapan. Dalam satu bulan jamur ini akan mulau tumbuh dan besar untuk bisa dipanen.

Cara Panen Jamur Tiram


Para pengusaha budidaya jamur tiram harus memahami cara panennya. Jangan sekali-kali memanen jamur dengan tangan karena bisa menyebabkan luka dan terjadi pembusukan pada jamur tersebut. Panen dilakukan hanya dengan pisau tajam atau cutter bersih.
Potong di bagian pangkal batang, setelah itu langsung diletakkan ke dalam keranjang. Dalam hal ini Anda juga tidak diperkenankan membersihkan jamur di dalam ruangan pengembangbiakan. Untuk pengemasan, masukkan jamur tiram tersebut ke dalam plastik transparan dengan gelembung cukup.
Jangan terlalu banyak udara karena jamur nantinya bisa mengeluarkan gas. Tidak lupa juga, jangan membuka pintu lebar-lebar sehingga cahaya terang masuk. Hal ini akan mengganggu kadar kelembapan ruangan tempat jamur tumbuh.

Proses Pemasaran Jamur Tiram

Tahap terakhir untuk usaha budidaya jamur tiram adalah proses pemasaran. Pemasaran ini tidak harus menjualnya ke pasar saja, menjadi pemasok utama di bidang kuliner juga bagus. Atau kalau Anda ingin membuat produk olahan dari usaha budidaya jamur tiram Anda juga akan memberikan nilai lebih.
Hanya saja energi dan dana yang dikeluarkan di awal akan sangat besar. Ada banyak sekali pengusaha budidaya jamur tiram yang memanfaatkan peluang ini agar omset naik.
Yang penting rajin promosi dan nimbrung diantara sesama pengusaha agar mendapatkan ide dan koneksi baru. Pelajari juga cara pengemasan jamur karena sayuran ini terkenal cepat layu.

Komentar